Persiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu urea, SP-36, dan KCl (atau kalium sulfat). Bahan-bahan ini biasanya dapat ditemukan di toko-toko pertanian.
Ukur jumlah bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan tanaman yang ingin ditanam. Secara umum, perbandingan campuran pupuk NPK adalah 2:3:1, yang artinya 2 bagian urea, 3 bagian SP-36, dan 1 bagian KCl. Misalnya, jika kita ingin membuat 1 kilogram pupuk NPK, maka kita membutuhkan 200 gram urea, 300 gram SP-36, dan 100 gram KCl.
Campurkan bahan-bahan tersebut secara merata. Pastikan tidak ada gumpalan-gumpalan di dalam campuran.
Simpan campuran pupuk NPK dalam wadah yang kedap udara. Letakkan di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Pupuk NPK bisa langsung digunakan sampai atau di simpan paling lama satu minggu setelah dicampur. Sebelum digunakan, sebaiknya campuran pupuk NPK diayak terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada gumpalan-gumpalan.
Namun, sebelum membuat pupuk NPK sendiri di rumah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan bahan-bahan yang digunakan tidak mencair atau menggumpal saat dicampur, aman dan bebas dari zat berbahaya. Kedua, pastikan rasio pupuk NPK yang dibuat tepat untuk tanaman Anda. Terakhir, jika Anda tidak yakin atau tidak memiliki pengalaman dalam membuat pupuk, sebaiknya beli pupuk NPK yang sudah jadi untuk menghindari kesalahan dan kerusakan pada tanaman.
Perlu diingat bahwa membuat pupuk NPK sendiri di rumah tidak selalu menjamin kualitas pupuk yang dihasilkan. Jika tidak tepat dalam mengukur bahan-bahan atau dalam proses pencampuran, kandungan nutrisi pada pupuk NPK yang dihasilkan mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan dengan hati-hati dan ikuti langkah-langkah dengan benar.
Jangan ragu gunakan Komentar jika ada kesalahan informasi, agar dapat segera Kami perbaiki.